Papan Rangkaian Tercetak
(PRT) atau sering juga disebut PCB (Printed
Circuit Board) merupakan papan pemasangan komponen elektronika yang jalur
hubungannya menggunakan papan berlapis tembaga. Pembentukan jalur PCB dilakukan
dengan cara etching (pelarutan), dimana sebagian tembaga dilepaskan
secara kimia dari suatu papan lapis tembaga
kosong (blangko). Tembaga yang tersisa beserta alasnya itulah yang akan
membentuk jalur pengawatan PCB.
Papan Berlapis Tembaga
Papan berlapis tembaga
disebut juga Cupper Clade Board. Pembuatan papan berlapis tembaga
dilakukan dengan cara laminasi yaitu melekatkan lembaran tipis tembaga dengan
ketebalan 0,0014 inchi sampai dengan 0,0042 inchi di atas substrat atau alas. Substrat terbuat
dari bahan Phenolik atau bahan serat gelas (fibre glass). Papan
rangkaian yang terbuat dari bahan Phenolik tidak boleh digunakan pada frekuensi
di atas 10 MHZ, karena akan mengakibatkan kerugian signal. Papan Phenolik biasanya berwarna coklat. Papan
rangkaian yang terbuat dari bahan serat gelas mampu menangani frekuensi sampai
dengan 40 MHz. Papan ini mempunyai warna kehijauan dan semi transparan.
Langkah-langkah
Membuat PCB
Pembuatan
PCB diawali dengan merancang tata letak dan jalur rangkaian berdasarkan diagram
skema. Untuk mempermudah dalam merancang tata letak digunakan kertas grid. Tata letak yang
dihasilkan kemudian digunakan untuk merancang jalur rangkaian dengan
menggunakan kertas trasparan. Caranya yaitu dengan meletakan kertas transparan
(tembus cahaya) di atas gambar tata letak
kemudian gambar jalur rangkaian. Selain kertas transparan dapat
digunakan kertas kalkir atau plastik transparasi untuk OHP. Gambar jalur
rangkaian pada kertas transparan ini dapat disebut sebagai film. Disebut film positip jika gambar jalur rangkaian dibuat hitam
. Disebut film negatif jika yang dihitamkan adalah dasarnya, sedang yang bening
sebagai jalur rangkaian-nya.
Gambar jalur rangkaian pada kertas transparan (film) kemudian disalin ke atas papan
lapis tembaga kosong. Penyalinan ini dapat dipilih salah satu diantara tiga
metode, yaiu metode gambar langsung, metode fotografik atau metode sablon.
Metode gambar langsung, jalur rangkaian digambar
langsung di atas bahan papan lapis tembaga kosong dengan menggunakan tinta /
cat atau bahan tempel yang tahan (resist) terhadap cairan pelarut.
Langkah-langkah pembuatan papan rangkaian tercetak
ditunjukan dalam Gambar 1 di bawah.
\ | |||||
|
Pada metode fotografik, gambar jalur
rangkaian pada film (kertas tembus cahaya) diletakan di atas papan lapis
tembaga kosong yang sudah
dipekacahayakan (dilapisi bahan foto
resist). Kemudian secara fotografi, papan beserta film disinari (ekspose)
untuk memindahkan bayangan gambar jalur rangkaian ke atas papan lapis tembaga
kosong.
Pada metode sablon, gambar jalur
rangkaian pada film (kertas tembus cahaya) dipindahkan ke screen yang kemudian digunakan untuk membuat gambar jalur rangkaian
pada papan lapis tembaga kosong.
Gambar jalur rangkaian pada papan lapis
tembaga difungsikan sebagai bahan pelindung (resist). Setelah pelarutan dengan
cairan pelarut yang disebut etchant, semua lembaran tembaga kecuali yang
tertutup atau tergambar oleh bahan resist akan dilarutkan. Hasilnya merupakan
jalur rangkaian yang tertinggal pada bahan alas
Langkah selanjutnya adalah
membersihkan PCB dari bahan pelarut tembaga maupun bahan gambar kemudian
dikeringkan. Setelah PCB kering, dilakukan pengeboran atau pembuatan
lubang-lubang kaki komponen serta penyelesaian akhir pembuatan PCB.
Struktur Kerja / Materi
Struktur
kerja pembuatan papan rangkaian tercetak adalah sebagai berikut :
1)
Menyiapkan Gambar
Fotokopilah gambar tata letak dan jalur rangkaian yang
telah dibuat. Gambar hasil fotokopi yang akan digunakan, sedang gambar aslinya
disimpan sebagai master dan dapat digunakan lagi pada masa mendatang. Digunakan
gambar fotokopi karena gambar akan rusak setelah digunakan untuk menandai
titik-titik bantalan.
2)
Menyiapkan Papan Lapis Tembaga Kosong
a)
Potonglah
papan lapis tembaga kosong sesuai dengan ukuran akhir, tapi beberapa orang
lebih suka memotongnya lebih besar dan memotongnya lagi setelah pelarutan.
Pinggiran yang kasar diratakan dengan kikir.
b)
Bersihkan
permukaan papan lapis tembaga.
c)
Permukaan papan lapis tembaga kosong harus
bersih dari segala bentuk minyak, gemuk dan semacamnya agar pelarutan dapat
dilakukan dengan berhasil.
Cara
pembersihannya adalah sebagai berikut:
(1)
Basahi permukaan tembaga dengan
air yang mengalir
(2)
Bubuhkan bubuk gosok secukupnya
diatas permukaan tembaga.
(3)
Dengan kain halus atau kertas
pembersih, gosoklah pada seluruh permukaan tembaga sampai cukup mengkilap.
Jangan menggosok terlalu keras karena bisa merusakan lapisan tembaga.
(4)
Sesudah digosok, bersihkan di
bawah air mengalir.Apabila papan telah bersih dari minyak dan oksida maka air
akan mengalir keseluruh permukaannya. Bila masih ada kontaminasi / minyak, air
akan menghindari daerah ini. Setelah bersih jangan lagi menyentuh permukaan
tembaga dengan tangan, lemak-lemak pada badan
akan berkontaminasi dengan permukaan papan. Mulai sekarang untuk
menanganinya dengan memegang tepinya.
(5)
Bersihkan air pada permukaan
papan dengan meletakannya secara berdiri dan biarkan air mengalir ke bawah atau
keringkan dengan kain yang bersih.
3)
Membuat Tanda Titik Bantalan
Letakan salinan tata
letak / jalur (fotokopi) di atas papan lapis tembaga kosong yang sudah dipotong
dengan ukuran yang sama dan ditahan dengan pita perekat. Ketoklah titik-titik
pada salinan tata letak / jalur dengan penitik. Perlu diperhatikan pada saat
menitik jangan diketok terlalu keras karena bisa menyebabkan pecahnya papan.
Tanda titik hanya sekedar menandai bahwa pada titik
tersebut akan dibuat bulatan bantalan. Setelah semua tanda titik diketok maka
salinan tata letak / jalur (fotokopi) dilepaskan.
4)
Membuat Bulatan Bantalan dan Jalur
Pembuatan bulatan bantalan dan jalur rangkaian dapat
menggunakan bermacam-macam bahan resist dan metoda. Pemilihan bahan dan metode
disesuikan dengan anggaran dan ketrampilan dalam menggambar. Hal lain yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan adalah tersedianya bahan penghapus
bahan resist. Penghapus digunakan untuk pembenahan apabila terjadi kesalahan
dan diperlukan sesudah pelarutan, karena sebelum dilakukan penyolderan resist
harus dihapus dahulu.
Metode yang
digunakan di sesuaikan dengan bahan. Metode cap menggunakan bahan tinta
pelindung (resist ink). Metode tempel
menggunakan pola-pola resist yang di pindahkan, misalya bahan rugos. Metode
gambar langsung menggunakan pena dengan tinta resist / spidol permanen. Metode
- metode diatas bisa digunakan secara saling melengkapi.
5)
Sentuhan Akhir
Periksa gambar yang telah dibuat,
apakah gambar telah sama dengan gambar master atau belum. Struktur kerja atau
langkah kerja pembuatan papan rangkaian tercetak dapat dijelaskan dengan
menggunakan Gambar 2 di bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar